Friday, April 27, 2012

Teruskan Perjuangan Sepak Bola Melalui Film




hari ini pasti menang
Sudah tiga tahun ini dunia perfilman kita juga berturut-turut memperjuangkan nasib olah raga di Indonesia yang semakin redup saja, terutama sepak bola. Perkebangan yang sangat jelas dan lebih menampar sudah tampak sekali dalam film Tendangan Dari Langit, sebagai ide yang dilanjutkan dari film-film olah raga sebelumnya.
Saya terkesima dengan fim Tendangan Dari Langit. Mungkin ide ceritanya tidak cukup segar, karena masih sama dengan misalnya film Garuda Di Dadaku. Keduanya sama-sama menceritakan perjuangan seorang lakon yang membutuhkan perlakuan objektif sebagai orang yang sama-sama memiliki bakat dalam permainan sepak bola. Kedua film ini sama-sama mengandung pesan, bahwa bakat di negara ini belum diakui dengan baik, butuh perjuangan keras untuk “mendaftarkan” bakat tersebut kepada negara.
Pesan ini terungkap dengan sangat jelas dalam kalimat Pak Darto (Sujiwo Tejo) ketika melipur anaknya, Wahyu, yang sedang bersedih karena tereliminasi dari try out di Persema. Pak Darto bilang begini kepada ibunya Wahyu: “..Bolanya yang salah gimana? Kalau di negara asalnya bola, ini (kelainan pada kaki Wahyu) bisa diobati, nggak dibuang kayak lonte (pelacur),” dan Wahyu mendengar kalimat ini dari dalam biliknya yang reot.
Kepada Wahyu langsung, Pak Darto juga bilang begini: ”Di negeri ini yang nggak mustahil itu cuman jadi maling. Jadi maling, nak. Ya maling uang, maling politik, maling sepak bola. Orang baik itu ada, tapi kalau mereka nggak diam ya mereka pergi (ke negeri lain).”
…Tapi mereka (Persema) bisa diidolakan karena ada pemain bulenya, bule yang diidolakan oleh anak-anak muda.
Ini adalah kalimat yang sangat menampar Indonesia. Karena sebenarnya banyak sekali orang berbakat di Indonesia, tapi tenggelam. Yang menduduki tempat-tempat terkemuka justru orang-orang yang tidak layak duduk di sana. Bahkan kita lebih bangga jika yang duduk disana adalah bukan orang kita sendiri. Dan kenyataanya, banyak dari orang-orang berbakat dan berprestasi itu menyerah, hingga kemudian “minggat” ke negeri lain, karena mereka pasti akan dianggap ada disana.

Hari Ini Pasti Menang Lebih Dahsyat?
Dan tamparan untuk Indonesia terkait sepak bola ini akan dilanjutkan oleh film yang akan rilis Desember 2012, berjudul Hari Ini Pasti Menang. Film yang disutradarai oleh Andi Bachtiar Yusuf ini sepertinya tidak kalah serunya dari film Tendangan Dari Langit, karena disamping melibatkan orang banyak, bahkan akan menggunakan Gelora Bung Karno untuk syuting, juga akan menampilkan adegan-adegan yang spektakuler dan skala besar, mustahil untuk dibuat secara animasi.
Dan yang tidak kalah serunya adalah ide ceritanya, yang kata Ray Sahetapy sangat bagus karena bisa menghibur rakyat Indonesia yang merindukan prestasi sepak bola nasional. Apalagi film ini ingin mengungkap gambaran situasi persepakbolaan di Indonesia alternative tahun 2014 yang penuh intrik. Begitu kata sang sutradara kepada Suaramerdeka.com.
Artinya, sebelum sampai ke kancah sebenarnya di tahun 2014 nanti, film Hari Ini Pasti Menang akan terlebih dahulu mengajari kita bagaimana merespon dunia sepak bola nasional kita apakah layak untuk benar-benar masuk ke piala dunia nanti atau tidak. Jika kenyataannya tidak, ya.. cukup dalam film saja.



Filled Under:

0 comments:

Post a Comment