Suatu hari saya main ke kamar teman yang ketika itu dia sedang nonton acara yang sepertinya masih baru di Trans 7, bernama Neo Gara-Gara Magic atau disingkat NGGM. Saya mungkin orang yang paling telat nemuin acara ini, mengingat saya tidak pernah nonton TV, cuma suka nonton film. Saya suka nonton atraksi sulap atau keahlian khusus, termasuk acara NGGM ini.
Acara yang diisi oleh Denny Darko, Galih Montana dan Jennifer Aiko ini sepertinya juga menarik perhatian banyak penonton. Karena semua bentuk reka ulang kejadian kriminal di tempat umum diperagakan, mulai dari pencopetan sampai penipuan secara berkomplot. Saya sendiri berbaik sangka bahwa acara ini disajikan untuk memberi pengetahuan kepada pemirsa agar waspada ketika berada di tempat perbelanjaan. Dan Denny sendiri juga selalu menekankan tujuan tersebut.
Tapi, setelah saya amati, acara Neo Gara-Gara Magic ini bisa juga mengajari saya untuk melakukan hal yang sama dalam kehidupan nyata, bukan sebagai acara atau pertunjukan. Sebenarnya, bukan peragaannya yang saya anggap berbahaya dan fulgar, tetapi petunjuk secara lisan yang disampaikan oleh – khususnya – Danny Darko.
Denny Darko, dalam acara Neo Gara-Gara Magic ini, bukan hanya menekankan agar kita berhati-hati dengan modus operandi kejahatan di pusat-pusat perbelanjaan, tapi juga sering secara vulgar membongkar tentang teknis operandi tersebut secara lisan. Jadi dengan kata lain, Denny juga sering “mengajarkan” cara melakukan operandinya dengan kata-katanya.
Saya lupa pada episode berapa Denny melakukan hal ini, tapi saya masih ingat. Kalau kamu suka nonton, kamu juga pasti tahu. Jadi ketika itu di sebuah Mall, Denny membuntuti seorang lelaki yang sedang naik eskalator menuju lantai atas. Kemudian Jennifer di eskalator seberangnya yang turun menuju ke bawah menarik perhatian si lelaki tersebut dengan cara memandangi dan tersenyum kepadanya. Dan saat itulah Denny beraksi mengambil dompet si lelaki, dan seketika Galih muncul ikut turun di belakang si Jennifer untuk menghilangkakn jejak si Denny dan Jennifer. Kamu yang suka nonton pasti ingat episode yang ini.
Nah setelah memeragakan operandi ini, Denny mengatakan – yang kira-kira – begini: “..karena dibutuhkan tiga orang untuk melakukan aksi ini agar berhasil, saya (Denny red.) sebagai eksekutor, Jennifer sebagai pengalih perhatian dan Galih sebagai penghilang jejak..” dan seterusnya. Kira-kira begitu kalimatnya, jika tidak persis.
Kamu pasti bisa memahami kandungan kalimat Denny, seolah dia memberi alias mengajarkan tata cara operandi tersebut. Seharusnya jika pergaan itu dimaksudkan untuk mengingatkan masyarakat, kalimatnya diganti sebaliknya. Misalkan begini:
“Nah pemirsa, jika ada orang tidak dikenal mencuri-curi atau menarik perhatian Anda, waspadalah. Anda harus berhati-hati karena bisa jadi ada copet yang sedang beraksi atau mengincar Anda.”
Atau begini:
“Pemirsa, saat Anda di mall atau pasar, tetaplah konsentrasi Anda jangan lepas dari dompet atau diri Anda. Jangan sampai Anda terlena dengan kontak dari orang lain, apalagi orang tak dikenal dan wanita cantik tak dikenal.”
Nah, kalau kalimatnya begitu pasti lebih edukatif dan preventif. Ini secara jelas sudah mengajarkan pemirsa dan masyarakat untuk berhati-hati. Jadi, tata teknisnya tidak perlu diterangkan, karena melalui peragaan saja orang sudah paham. Semoga tulisan kecil ini sampai ke Denny Darko dan kawan-kawan dan acara NGGM semakin bermanfaat untuk mendidik masyarakat agar lebih berhati-hati.
0 comments:
Post a Comment